Kamis, 20 September 2012

another home


bandung
entah sejak kapan saya mulai jatuh cinta dengan kota ini. padahal frekuensi menginjakkan kaki di tanah pasundan cuma dua kali doang, cuman untuk bagian keduanya saya menjamah bandung memang lebih lama (kurang lebih satu setengah bulan) dan mengukuhkan hati saya kalau saya memang kepalang jatuh cinta dengan kota ini.

bandung
ingat bandung itu ya ingat pasopati, dago, ciwalk, dingin, angkot (disini angkotnya bejibun deeh), gedung sate, kakang kasep, bahasa sunda, RSHS, pasteur ahh ga kesebut deh pokoknya. terlalu banyak point yang diinget dari kota kembang ini.

bandung
udah membuat saya bela-belain belajar bahasa sunda. demi apa? ga tau deh pokoknya, niat aja pengen belajar. dan selama masa pembelajaran saya dibantu sama teman-teman yang emang asli dari sana. alhasil bahasa sunda saya lumayan lah. walau masih banyak belepotan. setidaknya untuk menanyakan "nuju naon (lagi apa)?" atau "namina saha (namanya siapa)?" bisa lah saya hhaa *sunda standar

bandung
berani membuat saya nyasar karena harus mengurus atm yang ke blokir. dengan ilmu tanya-tanya (tetep aja nyasar) saya berhasil menjadi bolang di bandung, sendirian naik turun angkot. Unforgetable moment :)

bandung
sempat membuat saya merasa jatuh hati dengan pesona jajakanya *cieeeeee* tapi sayang hatinya tak bertaut pada saya hhaha 

bandung
membuat saya kerampokan! bayangkan kalau sudah jalan-jalan ke tempat kuliner, mall-mall atau sejenis tempat belanja, dompet suka jejeritan karena uang di dalamnya bisa habis dalam sekejap. ahh di bandung bukan cuma perut yang lapar, tapi juga mata. bahkan dompet pun sempat puasa *ga keisi uang :D

bandung
saya cuman berdoa bisa menjamahmu lagi di lain kesempatan. berjodoh dengan salah satu penghunimu (doa terselubung hhhaaa). amin

bandung
bukan berarti saya harus melupakan kota kelahiran saya. saya hanya menganggap bandung sebagai rumah kedua, tempat bernaung yang teduh. dan mendapati cinta yang ramah menyapa saya disana

info :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar