Hai, selamat malam jumat para frappes and lattes semuanya.
Malam ini saya Cuma mau melanjutkan sisa postingan tadi malam yang kelarnya
nanggung he he he
Are you ready?
Oke cekidot, cekipriiiww
6. Laboratorium Imunologi
Wiss terpampang nyata dong ya kira-kira di lab ini pada mau
ngapain? Yap, udah pada pinter lah ya kalian, kalau yang kena shift di lab ini
bakal berhadapan sama yang namanya pemeriksaan yang bersifat imun-imunan? He he
Sekali lagi, disini pun alat canggih tetap mendominasi. Cuman
tetep sih, Analisnya kudu bisa yang ala-ala manual kampus. Ada kok pemeriksaan
di sini yang ala-ala manual gitu, ya contohnya kayak HIV test strip atau Tes
Urine Narkoba, nahh kudu manual kan? Selain itu juga ada, dan jangan khawatir,
semua cara kerja tertempel di dinding. Tapi jangan sok tahu juga ya, kalau
emang kurang begitu paham sama cara kerjanya, ditanya aja lah tetehnya.
Salah satu alatnya nih
Untuk sampel, biasanya kalian bakal disuruh ngambil ke POLI
27 (inget kan sudah dibahas di awal kemarin, sentral sampel darah bermula) ada
sih pasien yang langsung dateng ke ruangan ini, tapi jarang.
Kalau sampel udah diambil di POLI 27, langkah pertama tetep
ya pencocokan nomor yang tertera pada label tabung vacutainer dengan nomor yang
ada pada blanko permintaan. Kemudian dicatet pada buku register yang ada di
ruangan tersebut, terus dikerjakan sesuai dengan permintaan yang diminta.
Selayang pandang : Lab ini luas banget, disini kalau belum
ada sampel biasanya bisa ngobrol sepuasnya ha ha ha
7. Laboratorium Kimia Klinik
Seperti halnya pada laboratorium
Imunologi, sampel didapat dari POLI 27. Soo, kalian bakal disuruh ngambil
sampel per 1-2 jam sekali ke bawah (Poli 27). Sumpah itu kegiatan paling
menyenangkan! Karena bisa jalan-jalan bolak-balik cari penyegaran mata! Ha ha
ha. Selain itu hal yang sama juga terdapat pada saat sampel sudah di bawa ke
ruangan ini lagi, pencocokan nomor menjadi hal penting di semua laboratorium,
sekali lagi untuk meminimalisir tertukarnya sampel ya.
Untuk kelompok yang shift di ruangan
ini biasanya dibagi tiga kelompok kecil juga, ada yang mengurus sampel dengan
tetek bengek pelabelan sampai melakukan sentrifugasi darah menjadi serum, ada
yang mencatat registrasi nomor di buku yang sudah tersedia dan ada yang bekerja
di ruang pemeriksaan buat ngebantu tetehnya memasukkan/memeriksa sampel. Semua
prosedural pasti diberitahu secara rinci pastinya, silahkan diingat-ingat saja
ya nanti he he he
Selayang Pandang : Lab Kimia Klinik
merupakan Lab Favorite semua peserta PKL tahun tadi, karena disini sangat tidak
membosankan. Selalu aktif bekerja dan semuanya kebagian tugas. Emm dan disini
juga ada penampakan dr.Hendra Subroto yang gantengnya cetar membahana badai ha ha ha
3. Laboratorium Mikro
Deuh kalau disini rasanya pengen pake
desinfektan setiap saat deh he he, namanya juga laboratorium mikrobiologi. Oke,
lab ini sering juga disebut kamar 8 (kalau gak salah sih) kenapa kamar 8? Karena
sesuai hitungannya (hahha, maksa dan kurang nyambung)
Di depan ada loket penerimaan sampel,
yang paling banyak sih berupa dahak ya, karena mayoritas pemeriksaannya itu
TBC, tapi ada juga sih kultur kuman. Biasanya sampelnya darah yang sudah
dimasukkan ke dalam bactec. Pasti masih gak kenal bactec kan? Yuk sambil
dibrowsing J
Di ruangan ini kalian bakal ada yang
jaga di loket, di ruang kultur dan bikin uliran preparat TBC plus dengan
pengecatannya.
Saran aja sih, buat yang kebagian
jaga di loket, harus banyak nanya sama teteh-tetehnya. Kenapa? Karena agak
sedikit riweuh, apalagi untuk pasien yang baru mau melakukan pengeluaran dahak pertama
atau pasien yang mau periksa swab. Jadi daripada salah, mendingan bertanya dulu
kan?
Saran juga buat yang kena bikin
preparat TBC, kudu tabah deh ya kalau kebagian ngemban tugas ini, karena
ngulirnya harus benar-benar perfect -__-
Proses pengecatan
Selayang Pandang : Ah lab ini
sebenernya membosankan di awal, karena gosipnya teteh-nya pada cerewet. Tapi
akhirnya lab ini bikin jatuh cintaa :)
Tambahan lain :
2. Cara kerja yang ada di masing-masing lab harus diingat/dicatat, enaknya sih difoto aja, untuk melengkapi laporan PKL.
3. Supaya di akhir PKL tidak kelabakan, alangkah baiknya jumlah pasien harian per masing-masing lab direkap secara kontinyu, karena per-kelompok nantinya akan mempersentasikan satu lab yang dimana itu lab pertama yang dimasuki atau lab terakhir atau bahkan mungkin random. Jadi intinya siap sedia setiap LAB he he
4. Di asrama biasanya juga disuruh mengerjakan laporan untuk masing-masing lab di buku laporan. Isinya mencakup cara kerja, prinsip kerja, hasil pemeriksaan, jumlah pasien aaahh mirip-mirip laporan ala kampus gitu, cuman ini lebih detail.
5. Terus paling tidak kita punya basic ilmu yang kuat yaa disana, karena sering teteh/ibu/bapak/aa nya suka nanya-nanya gituh soal cara kerja, kenapa ini dan kenapa itu (pastinya berhubungan sama ilmu ke-analis-an itu sendiri)
6. Tambahan lainnya nanti kalian temukan sendiri yaaa. Semangat! Selamat berjuang!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar